Pemerintah Swedia secara resmi memanggil Duta Besar Israel situs slot di Stockholm pada akhir Mei 2025 sebagai bentuk protes dan keprihatinan mendalam atas krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Jalur Gaza. Pemanggilan ini menyoroti ketegangan diplomatik yang semakin meningkat antara negara-negara Eropa dan Israel, yang dipicu oleh pembatasan pengiriman bantuan kemanusiaan ke wilayah yang dikepung tersebut.
Krisis Kemanusiaan yang Memburuk di Gaza
Sejak konflik besar kembali pecah antara Israel dan Hamas pada Oktober 2023, situasi di Gaza terus memburuk. Serangan udara dan operasi darat Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, dan tempat penampungan.
Laporan dari PBB dan lembaga-lembaga internasional lainnya menyatakan bahwa lebih dari 80% penduduk Gaza sangat bergantung pada bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup. Namun, distribusi bantuan terus terhambat oleh pembatasan Israel, baik dari sisi administratif maupun militer. Banyak konvoi bantuan yang ditolak masuk atau dihentikan di perbatasan, dan beberapa bahkan menjadi target serangan.
Sikap Tegas Swedia
Pemanggilan ini juga menandakan pergeseran kebijakan luar negeri Swedia yang sebelumnya cenderung berhati-hati dalam menanggapi isu-isu yang melibatkan Israel. Namun, desakan dari masyarakat sipil, LSM, dan meningkatnya bukti krisis kemanusiaan di Gaza mendorong pemerintah Swedia untuk mengambil langkah yang lebih tegas.
Reaksi Israel dan Dampaknya Terhadap Hubungan Bilateral
Meski demikian, kritik terhadap Israel tidak hanya datang dari Swedia. Sejumlah negara Eropa lain, termasuk Irlandia, Spanyol, dan Norwegia, telah lebih dulu menyuarakan keprihatinan serupa. Bahkan beberapa di antaranya telah mengambil langkah lebih lanjut, seperti mengakui Negara Palestina secara resmi atau memotong kerja sama militer dengan Israel.
Kesimpulan
Dengan memanggil Duta Besar Israel, Swedia menunjukkan komitmennya terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan hukum internasional. Langkah ini menjadi sinyal kuat bahwa dunia tidak akan tinggal diam menyaksikan penderitaan rakyat Gaza yang berkepanjangan.